Bulog Siap Serap Gabah Petani Lampung Hingga Tuntas, Tambah 40 Gudang Sewa untuk Tampung Hasil Panen

Bulog Siap Serap Gabah Petani Lampung Hingga Tuntas, Tambah 40 Gudang Sewa untuk Tampung Hasil Panen
foto : Antara

BANDAR LAMPUNG (Lampunggo) — Perum Bulog Kantor Wilayah Lampung memastikan komitmennya untuk terus menyerap gabah hasil panen petani hingga akhir musim panen Mei 2025. Untuk mendukung hal itu, Bulog telah mengambil langkah strategis dengan menambah 40 unit gudang sewa guna menampung limpahan hasil panen dari berbagai daerah.

"Bulog hadir untuk memastikan gabah petani terserap maksimal. Meski kapasitas gudang induk kami nyaris penuh, kami tidak akan berhenti menyerap gabah," tegas Kepala Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo, Sabtu (3/5/2025).

Saat ini, 13 komplek gudang induk milik Bulog dengan kapasitas total 103 ribu ton hampir sepenuhnya terisi. Hanya satu komplek yang masih memiliki ruang, namun diperkirakan akan penuh dalam waktu kurang dari sepekan.

Untuk mengatasi hal tersebut, Bulog telah menyiapkan alternatif berupa gudang sewa dengan kapasitas awal 55 ribu ton. Namun, karena tingginya volume gabah yang masuk, ruang tersebut pun segera habis. "Kami tidak ingin ada gabah petani yang terbuang. Oleh karena itu, kami menambah lagi 40 unit gudang sewa," ujar Nurman.

Secara keseluruhan, kapasitas penyimpanan Bulog — baik gudang induk maupun gudang sewa — kini mencapai sekitar 210 ribu ton. Dari jumlah itu, sekitar 105 ribu ton gabah sudah masuk gudang, 40 ribu ton baru disalurkan, dan 55 ribu ton sedang dalam proses pengiriman dari daerah-daerah seperti Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Selatan, Tulang Bawang, Pesawaran, dan Tanggamus.

"Artinya hanya tersisa sekitar 10 ribu ton ruang lagi, dan kami sedang bergerak cepat menambah kapasitas agar semua hasil panen petani bisa tertampung," imbuhnya.

Bulog juga telah menyiapkan rencana cadangan jika kuota penyerapan gabah terpenuhi lebih awal. "Kami akan ajukan penambahan kuota gabah dengan skema pengalihan dari kuota penyerapan beras. Tujuannya jelas: membantu petani menjual hasil panennya dengan harga yang layak," kata Nurman.

Langkah-langkah tersebut menunjukkan keseriusan Bulog dalam mendukung ketahanan pangan daerah sekaligus melindungi kesejahteraan petani. (Red/Ant)

sumber : antara