Adu Gagasan dalam Debat Kedua Pilgub Lampung: Siapa yang Paling Siap Membangun?

Adu Gagasan dalam Debat Kedua Pilgub Lampung: Siapa yang Paling Siap Membangun?

BANDAR LAMPUNG (Lampunggo): Debat publik putaran kedua calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung berlangsung semarak di Hotel Novotel, Bandar Lampung, pada Sabtu (2/11) malam. Acara ini menampilkan panelis terkemuka dan dipandu oleh dua moderator, Iqbal Himawan dan Naila Husna, mengangkat tema besar yang mencakup isu hukum, tata pemerintahan, serta aspek sosial dan budaya.

Panelis debat berasal dari kalangan akademisi yang dihormati, antara lain Guru Besar Administrasi Negara Universitas Lampung, Yuliato; Guru Besar UIN Raden Intan Lampung, Iriana Fane; Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Lampung, Rudy; serta Asnaini dari Institut Teknologi Sumatera (Itera), dan Zulfi Diane Zaini dari Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung.

Pasangan nomor urut 01, Arinal Djunaidi dan Sutono, mengawali sesi pertama dengan menyampaikan visi dan misi mereka. Arinal menegaskan bahwa selama lima tahun terakhir, pemerintahannya telah menghadapi tantangan namun berhasil meraih pencapaian signifikan yang terus memberikan harapan bagi masyarakat. 

"Selama periode 2019-2024, kami telah meraih 159 penghargaan di berbagai bidang yang mencerminkan komitmen kami dalam mengembangkan Lampung," tutur Arinal.

Ia menambahkan bahwa penghargaan tersebut bukan sekadar bukti capaian, melainkan tanggung jawab untuk terus melakukan inovasi demi kesejahteraan rakyat. Dalam bidang hukum, Arinal berkomitmen untuk memastikan akses keadilan bagi seluruh masyarakat, khususnya bagi kelompok yang kurang mampu.

"Kami sudah memperkuat sistem bantuan hukum untuk mereka yang membutuhkan, memastikan akses keadilan yang merata," ujarnya.

Arinal juga menyampaikan program pendampingan hukum sebagai upaya menjaga stabilitas sosial, khususnya dalam penyelesaian konflik agraria. Selain itu, ia menegaskan pentingnya tata kelola pemerintahan yang transparan dan bebas korupsi, dengan penerapan rekrutmen berbasis kompetensi di seluruh lini birokrasi.

Di bidang sosial, Arinal mengakui dampak besar pandemi COVID-19 terhadap perekonomian Lampung, tetapi menekankan bahwa kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat berhasil memperkuat UMKM serta menyalurkan bantuan sosial secara efektif. 

“Kami percaya UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah, dan kami berkomitmen untuk memperluas akses pembiayaan serta pelatihan bagi mereka,” tambah Arinal. Ia juga menekankan pentingnya pelestarian budaya Lampung, melalui festival budaya untuk menarik wisatawan.

Pasangan nomor urut 02, Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela, kemudian menyampaikan visi misi mereka yang berfokus pada tata kelola pemerintahan yang responsif. Menurut Mirza, pemerintah harus menjadi teladan dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat tanpa prosedur yang berbelit-belit, merujuk pada pernyataan Presiden Prabowo yang menginginkan birokrasi efisien.

"Keadilan sosial adalah hak seluruh masyarakat, tanpa diskriminasi terhadap kelompok rentan seperti perempuan, anak, penyandang disabilitas, dan kelompok terlantar," jelas Mirza.

Selain itu, ia menekankan bahwa budaya adalah bagian dari kehidupan masyarakat Lampung yang harus terus dijaga dan dikembangkan. Menurutnya, kepastian hukum dan kehidupan sosial yang berbudaya akan menciptakan keharmonisan yang menjadi pondasi kemajuan Lampung.

"Keharmonisan adalah fondasi kita untuk menciptakan Lampung yang lebih maju," tutup Mirza dengan penuh keyakinan. (RED)